Selasa, 03 Juli 2012

Bermain Bersama Waktu

Semua yang terlewati masib dapat diantisipasi, kecuali satu hal, yaitu waktu. Ia tidak bisa bereproduksi, memanjang, berhenti, atau kembali. Waktu berjalan lurus ke depan tanpa mau tahu apa yang dialami oleh manusia. Suka maupun duka akan berlalu seiring berjalannya waktu. Dimensi waktu adalah sentral dalam semua keberadaan manusia. Manusia dalam kehidupan sehari-hari hidup dalam tiga dunia kehidupan, yaitu satu berada dalam dunia kehidupan yang sedang dikerjakan, satu dalam kehidupan yang telah dikerjakan, dan kehidupan yang akan dikerjakan. Masing-masing dari dimensi waktu saling memberi pengaruh satu sama lain. Setiap penemuan baru yang terpenting dari masa lampau akan merubah tentang masa kini dan juga akan mempengaruhi harapan (baca: impian) di masa depan. Sebaliknya, setiap perubahan kondisi masa kini dan perubahan harapan terhadap masa depan akan merubah persepsi tentang masa lalu. Setiap harinya manusia diberi waktu yang sama yaitu 24 jam. Akan tetapi fakta di lapangan menunjukkan hanya sedikit yang mengoptimalkan waktu untuk kehidupan agar menjadi lebih baik. Sebagian besar waktu hanya dilewatkan begitu saja tanpa hadirnya sebuah aktifitas yang produktif. Membicarakan perihal waktu adalah sesuatu yang menarik. Waktu adalah aset berharga dalam kehidupan. Semuanya dapat dilakukan bersama dengan waktu. Mungkin karena ia datang setiap hari, menjadikan waktu tidak dianggap berharga. Sehingga yang terjadi banyak orang yang memaknai hidup hanya sebagai menit dan detik yang terlewati. Tidak ada sesuatu (karya) yang dihasilkan untuk kehidupannya maupun bagi orang lain. Padahal kemampuan memberdayakan waktu dapat melahirkan kekuatan luar biasa yang mampu mengubah kehidupan manusia. Seandainya setiap hari manusia diberi uang Rp 24 juta dengan konsekuensi akan hangus jika tidak dihabiskan dalam waktu sehari semalam, tentu uang itu akan digunakan untuk berbelanja sampai habis. Akan tetapi hal itu belum terjadi pada waktu. Dia hadir secara cuma-cuma 24 setiap hari, tetapi hanya sedikit orang yang menggunakan dengan baik. Alhasil banyak waktu yang hangus. Pemahaman seseorang terhadap sesuatu akan sangat mempengaruhi bagaimana cara memanfaatkan sesuatu tersebut. Mari kita bermain (baca: belajar) menghargai waktu yang dimiliki. Ditulis di Gendingan, Rabu (4/7) pukul 08.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar