Selasa, 28 Agustus 2012

Persembahan Untuk Masa Depan (Ku)

Setiap pertambahan usia, selain mengevaluasi apa yang telah dilakukan selama satu tahun, sebagian orang juga merefleksikan apa yang akan dilakukan satu tahun mendatang dengan sebuah rencana di masa depan. Pertambahan usia di tahun ini, dia masih memiliki tugas yang harus segera diselesaikan. Pada awal Juni lalu, dia telah menyelesaikan studinya di perguruan tinggi negeri di Kota Bengawan. Meski belum memiliki aktivitas yang jelas, dia tetap bersyukur karena (minimal) satu fase dalam kehidupan telah dilalui. Selanjutnya, tantangan yang harus dihadapi adalah menjadikan masa depan menjadi berarti, tidak sekadar asal hidup. Ada banyak hal yang ingin dicapainya di satu tahun mendatang. Sedikitnya ada tiga hal yang menurutnya mendapatkan perhatian khusus. Artinya, perlu diberikan waktu dan target yang jelas agar dapat segera terwujud. Tiga hal itu antara lain, menjadi penulis (produktif), enterpreunership (pengusaha), dan mendapat beasiswa ke luar negeri (scholarship). Dia pun sadar bahwa mimpi-mipi itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, mimpi-mimpi yang telah ditulis harus dipupuk setiap hari. Meski baru sekadar mimpi, baginya itu merupakan sebuah ruh yang menjadikan hidup menjadi bersemangat. Mimpi, baginya adalah sebuah tujuan hidup yang hendak dicapai. Setiap kesempatan yang diberikan dapat diarahkan untuk menuju ke sana. Tanpa tujuan, hidup terasa hampa dan biasa-biasa saja. Hidup hanya dilalui detik demi detik tanpa ada suatu arah yang jelas. Kado Istimewa Peringatan hari lahir tahun ini baginya adalah sesuatu yang istimewa. Selain bertepatan dengan Idul Fitri, juga dapat dirayakan bersama keluarga besarnya di Kota Kartini. Ada juga pesan-pesan yang diberikan oleh kakek maupun keluarga di tahun ini. Untaian do’a dan ucapan selamat dari juga mengirinya pertambahan usianya. Semoga semua itu dapat menjadikan keberkahan dan kemanfaatan baginya maupun bagi orang lain. Umur atau usia hanya sebagai penanda sekaligus pengingat lamanya perjalanan hidup manusia di dunia ini. Tanpa adanya penanda yang jelas, seseorang akan berbuat dengan seenaknya tanpa ada ukuran yang jelas pula. Lain dengan memilikinya pengingat berupa umur. Akan diketahui kapan harus sekolah, kapan menikah, dan kapan meninggal. Meski tidak tahu apa yang tejadi di masa mendatang, rencana tetap diperlukan dengan segenap iktiar yang maksimal. Manusia hanya bisa berusaha dengan semampunya, dan tidak berhak untuk menentukan harus begini atau begitu. Ditulis di Jepara, Sabtu (25/8) pukul 16.00 WIB Yang Spesial Udara malam Minggu terasa begitu dingin. Awalnya tidak ada yang mencurigakan dengan kondisi yang ada di rumahku. Semua berjalan biasa-biasa saja sebagaimana malam sebelumnya. Waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB. Selesai mengantarkan ibu dan nenek bersilaturahmi ke rumah teman, aku memutuskan untuk duduk santai di rumah nenek. Aktivitas yang ingin dilakukan adalah menyambangi teman-teman di dunia maya alias “facebukan.” Belum sempat membuka notebook, dari kejauhan adikku memanggil dan menyuruh segera pulang. “Mas pulang, mobilnya mau dipakai bapak,” katanya sambil berteiak beberapa kali. Tanpa pikir panjang, aku pun mengurungkan niat untuk bersilaturahmi dengan teman-teman dan langsung pulang membawa mobil Espas tahun 1996. Tanpa ada rasa curiga sama sekali, aku pun duduk di teras rumah melanjutkan aktivitas yang tertunda di rumah nenek. Dari dalam rumah, tiba-tiba saja ibu, mbak, adik dan sepupuku menyayikan lagu ulang tahun dan membawakan kue kepadaku. “selamat ulang tahun…..,” Tidak hanya itu, masing-masing dari mereka juga sudah menyiapkan bedak dan adonan untuk ditempelkan di wajahku. Melihat itu, ibu hanya diam dan tersenyum. Setelah itu, ucapan selamat dan cium pipi kanan dan kiri dilakukan. Tidak lupa juga mendokumentasikan acara agar tidak terlupakan. Meski dengan acara yang sederhana, peringatan hari lahir tahun ini benar-benar menjadi spesial. Belum lagi berbagai ucapan dan do’a dari teman-teman baik via facebook maupun sms. Terima kasih atas semuanya. Semoga impian dan do’a-doa kita terwujud. Amin… Ditulis di Jepara, Sabtu (25/8) pukul 22.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar