Rabu, 12 Juni 2013

Calon Mahasiswa Baru Disambut. Mahasiswa Lama?

Hari ini dan besok, menjadi hari yang menentukan bagi calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri (PTN). Selama dua hari ke depan, serentak dilaksanakan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di seluruh Tanah Air. Seleksi ini merupakan salah satu pintu masuk yang harusss dilalui calon mahasiswa agar dapat diterima di perguruan tinggi negeri. Di Solo, sehari sebelum dilaksanakan ujian, terlihat banyak berdatangan lulusan SMA dan sederajat dari luar kota. Dengan penampilan gaya mahasiswa mereka mencari lokasi tes di kampus dan juga tempat tinggal sementara. Meski berpenampilan seperti mahasiswa, tetap saja dapat ditebak bahwa mereka belum menjadi mahasiswa. Hal itu terlihat jelas dari raut muka dan gaya yang kurang percaya diri. Dengan mudah pula mereka dikenal warga setempat yang menawarkan jasa kos atau sekadar penginapan selama tes dilaksanakan. Meski ada yang menyebut sebagai ‘calo’, tetapi kapan lagi (calon) mahasiswa akan memberikan kesempatan kepada warga sekitar kos untuk mendapatkan rupiah. Dari tahun ke tahun tidak ada banyak perubahan dari seleksi ini kecuali hanya namanya saja. Sebelum tahun 2000 dikenal dengan UMPTN, kemudian setelah itu dikenal SPMB, SNMPTN, dan terakhir SBMPTN. Ada tiga jenis tes berdasarkan jurusan yang diselenggarakan, yaitu IPA, IPS, dan IPC. Masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda satu sama lainnya. Diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Lulusan dari PTN, biasanya menjadi sedikit terbantu masa depannya dari intitusi penerbit ijasah, apalagi itu kampus favorit. Tidak sedikit lulusan PTN yang menjadi pejabat teras di negeri ini. Akan tetapi yang harus diingat, institusi bukanlah segalanya. Apakah di kampus negeri atau swasta jika proses belajarnya biasa-biasa saja, maka lulus pun tidak menjadi apa-apa. Besar Tiang Daripada Pasak Menyambut calon mahasiswa baru ini, sebagian besar perkuliahan diliburkan. Kelas yang biasa digunakan belajar mahasiswa dijadikan sebagai tempat tes. Begitu pula dengan para dosen yang bertugas menjaga ujian. Semuanya demi regenerasi atau peremajaan mahasiswa. Menarik memang membicarakan fenomena SBMPTN sebagai penerimaan mahasiswa baru (Maru). Setiap tahun ribuan sampai puluhan ribu Maru diterima di universitas. Akan tetapi hal itu tidak dibarengi dengan kuantitas dan kualitas mahasiswa yang menyandang gelar sarjana. Artinya, ketika banyak mahasiswa baru diterima, hal itu tidak dibarengi dengan jumlah mahasiswa yang lulus sebagai sarjana. Sehingga yang terjadi banyak mahasiswa berstatus “expired” di kampus. Tidak ingin dikatakan mempersulit atau menyumbat kelulusan, pihak universitas biasanya mempermudah proses kelulusan untuk ‘menyelamatkan’ nama baik almamater. Tugas akhir atau skripsi pun dikerjakan hanya menjadi sekadar formalitas saja untuk lulus. Toh, akhirnya juga hanya tersimpan di perpustakaan. Menjadi sebuah pelajaran berharga bagi kampus untuk kembali mendesain kurikulum kampus agar mampu menghasilkan kuantitas dan kualitas lulusan yang siap menjadi agen perubahan (agen of change) di lingkungan masing-masing para lulusan. Dengan begitu mungkin akan terjadi keseimbangan antara kuantitas input dan output tanpa mengabaikan kualitas lulusan. Dan bagi mahasiswa atau alumni PTN sepertinya tidak alasan lagi untuk tidak berkontribusi pada bangsa dan negara ini, mengingat sebagian besar biaya pendidikan mereka adalah dari uang negara.

1 komentar:

  1. Merkur Progress Gaming Progress Gaming Desk - Deccasino
    카지노 › › Merkur › Merkur Progress Gaming Desk. $219.99. On Sale 메리트카지노 now. Add 188bet to Cart. Add to My Shopping List. More Options. Add to My Shopping List. Add to My Shopping List

    BalasHapus