Minggu, 09 Juni 2013

Eforia Sambut Ramadhan

Tidak lama lagi bulan suci Ramadhan segera tiba. Berbagai persiapan sepertinya perlu dipersiapkan sejak dini agar ibadah puasa tahunan ini menjadi lebih baik lagi. Ibarat pertanian, keberhasilan hasil panen tidak dapat dilepaskan dari proses pembenihan, pengairan, dan pemupukan. Biasanya menjelang Ramadhan, harga-harga barang mulai merangkak naik. Terkadang juga dibarengi dengan kelangkaan barang-barang kebutuhan pokok di pasaran. Puasa yang identik dengan tidak makan dan minum ternyata tidak juga mengurangi porsi kebutuhan sembako. Justru yang terjadi sebaliknya. Barang-barang kebutuhan pokok utamanya urusan makan menjadi laris manis. Bahkan barang-barang yang biasanya tidak laku jual berubah menjadi menjadi primadona yang banyak diburu konsumen. Tidak hanya dalam hal makanan saja. Tidak mau ketinggalan, berbagai pusat pakaian pun tidak luput dari kemeriahan sambut Ramadhan. Sudah menjadi trend musiman bahwa Ramadhan akan ada banyak orang yang berpenampilan sholeh, berjilbab, dan menutup aurat. Tentunya persiapan antara lahiriyah tersebut juga harus diimbangi dengan persiapan secara batiniyah. Artinya ketika belanja untuk kebutuhan jasmani dipenuhi bahkan diperjuangkan, tidak ada salahnya jika kebutuhan ruh (baca: hati) juga demikian. Memasuki bulan Rajab pada pertengahan Mei lalu, para ulama atau kiai banyak menganjurkan untuk memperbanyak membaca istighfar. Disebutkan bahwa pada bulan ini adalah masa memebrsihkan lahan untuk mengawali pertanian. Lahan perlu dibersihkan dari rumput-rumput liar (baca: dosa) agar menjadi bersih dan siap ditanami. Siapa yang banyak membaca istigfar tentu ini akan mendapatkan banyak keutamaan. Selain itu, bulan Rajab juga waktu yang tepat untuk menghilangkan penyakit AIDS, yaitu amarah, iri, dengki, sombong dan serakah. Pada masa Jahiyiyah, Rajab adalah bulan yang dimuliakan. Setiap peperangan yang terjadi pada bulan ini akan dihentikan untuk sementara waktu. Di bulan ini pula terjadi sebuah peristiwa Isra’ Mi’raj dan disyari’atkan untuk menjalankan shalat wajib lima waktu bagi setiap diri orang muslim tanpa terkecuali. Dalam rangka menyambut Ramadhan, para ulama menganjurkan untuk banyak berdo’a “Ya Rabb, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan…” Keutamaan Sya’ban Rajab adalah bulan-Nya, sedangkan Sya’ban adalah bulan (milik) Rasulullah Saw. Para ulama menganjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat di bulan ini. Shalawat yang dibaca merupakan pupuk sekaligus juga irigasi untuk menyuburkan tanaman. Dan Ramadhan adalah waktunya untuk panen. Dinamakan Sya’ban karena di sana terdapat banyak kebaikan. Kata ini diambil dari Asy Syi’bi yang berarti jalan menuju gunung, dan inilah jalan menuju pada kebaikan. Menyambut kesempatan yang baik ini, masyarakat kita mengenal istilah “Sya’banan” untuk memperingati malam pertengahan bulan Sya’ban (nisfu Sya’ban). Meski terkesan acara seremonial yang sudah menjadi tradisi, sebenarnya ada banyak keutamaan yang besar bagi mereka yang menghidupkan malam ini. Disebutkan siapa yang menghidupkan malam ini maka hatinya tidak akan pernah mati di saat semua hati mati (mukasyibul qulub: 321). Sya’ban adalah bulan untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muahammad Saw. Pembacaan dapat dilakukan sendiri maupun secara berjama’ah (shalawatan). Terlepas dari kelompok-kelompok yang kurang sepakat dengan majelis shalawat, sepengetahuan penulis, tidak ada ulama yang meragukan keutamaan (fadhilah) dari shalawat. Shalawat dapat menjadi guru bagi mereka yang tidak belum mempunyai guru dan pembuka segala kesulitan. Sesungguhnya teramat disayangkan karena begitu banyak waktu yang kita miliki terbuang sia-sia tanpa pahala. Lisan yang sedianya dapat diajak untuk bershalawat lebih banyak dipergunakan untuk membicarakan hal-hal yang kurang baik. Andai kita mengetahui betapa besar keutamaan yang diberikan kepada mereka yang mau bershalawat kepada kekasih-Nya, tentunya kita akan berusaha untuk senantiasa bershalawat kepada Rasulullah Saw. “Allahumma sholli ala Muhammad…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar