Sabtu, 02 April 2011

Keistimewaan Mahasiswa Sejarah

Banyak orang menyangka bahwa kuliah di Jurusan Ilmu Sejarah memiliki masa depan yang suram. Padahal tidak demikian adanya.
Ada beberapa teman yang menyangkan keputusanku mengambil jurusan ini. Ada yang menyangka bahwa saya salah jurusan atau karena salah menulis kode saat SNMPTN. Tidak peduli apa yang dikatakan orang, Jurusan Ilmu Sejarah justru menjadi pilihan pertamaku. Alasannya mudah saja. Sebagai orang yang tidak pernah berorganisasi dan minim pengalaman, saya memilih sejarah karena ingin berbeda dengan yang lainnya.
Selama ini orang menilai bahwa jurusan yang diambil akan sangat menentukan masa depan seseorang setelah lulus. Itu bisa jadi benar dan bisa juga sebaliknya. Memang pada awalnya muncul sikap kurang percaya diri dengan jurusan yang saya ambil. Tapi setelah menjalani liku-liku kehidupan kampus, mulai dari semester ke semester dijalani dengan penuh suka duka, akhirnya kutemukan jawabannya.
Sukses atau tidaknya mahasiswa itu sangat tergantung dengan apa yang dilakukan ketika menjadi mahasiswa. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa tidak sedikit mahasiswa S1 yang nganggur. Apaun itu jurusannya bisa mengalami nasib yang sama. Mereka bingung mau ke mana dan mau apa. Tidak perlu ditertawakan karena memang begitulah adanya.
Berdasarkan fakta tersbut mahasiswa mendapatkan peluang besar untuk sukses. Dengan perkuliahan yang tidak begitu padat bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa sejarah untuk mencari kegiatan lain di luar kampus. Tentunya kegiatan tersebut akan bisa bermanfaat bagi kehidupan ke depannya. Misalnya dengan ikut di organisasi pergerakan, pelatihan-pelatihan, komunitas diskusi, nyambi kerja dan lain sebagainya.
Sebagian besar jurusan di semua kampus terbukti tidak bisa memenuhi kebutuhan mahasiswa setelah lulus. Tidak ada jaminan pascamahasiswa akan sejahtera hidupnya.
Setelah lulus
Goal dari mahasiswa S1 adalah skripsi. Suka duka dalam membuat tugas akhir tersebut ternyata tidak banyak memberi manfaat setelah dijilid. Manfaatnya paling besar adalah menjadikan mahasiswa menyandang gelar sarjana.
Memang belum ada penelitian yang khusus membahas tentang kualitas skripsi dengan masa depan mahasiswa setelah lulus. Jika dipaksa ada kaitannya, jawaban yang paling logis adalah jika penelitian (skripsi) yang dibuat itu benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, tidak hanya kata-kata belaka dalam proposal penelitian. Kemudian skripsi itu bisa dijadikan buku yang best seller.
Bisa dilihat setumpuk skripsi yang hanya menjadi pajangan di almari perpustakaan. Padahal untuk membuat itu harus mengorbankan banyak waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit.
Tapi bagi mahasiswa Ilmu Sejarah tidak sepenuhnya demikian. Meski memang ada beberapa skripsi yang setelah jadi hanya dijadikan pajangan di almari rumah, tapi yang (mungkin) tidak didapatkan oleh jurusan lain adalah melekatnya (sedikit) sikap bijak pada lulusan sejarah.
Setiap hari mahasiswa sejarah selalu disuguhi dengan perbagai peristiwa masa lampau yang dilihat dari berbagai sudut pandang (multiprespektif). Secara tidak langsung itu dapat membentuk pola pikir serta menjadi pijakan mahasiswa sejarah. Semua harus disesuaikan dengan konterks, kapan dan di mana. Belum lagi kalau kita mau membaca biografi para tokoh pergerakan Indonesia seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, D.N Aidit, Agus Salim dan masih banyak lainnya, akan membuat kita semakin semangat unutk belajar.
Memang ini sangat subyektif. Tapi ini semua berangkat dari fakta yang muncul di lapangan. Mahasiswa sejarah tidak bisa bicara tanpa adanya fakta. Fakta sendiri itu didapatkan dari sumber atau peninggalan (evidence).
Jangan pesimis menjadi mahasiswa jurusan yang minoritas sekalipun. Bisa menjadi mahasiswa saja seharusnya sudah bersyukur, apalagi menjadi mahasiswa di kampus negeri. Semua jurusan memiliki nasib yang hampir sama, yaitu nasib tidak jelas. Termasuk mahasiswa FKIP sekalipun. Sukses atau tidaknya mahasiswa setelah lulus tergantung proses, apa yang dilakukan ketika menjadi mahasiswa.
Ditulis di Sekre PMII, Jum’at 1 April 2011 pukul 22.30 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar