Jumat, 01 April 2011

laptop rusak

Sesampainya di kos, ada salah seorang temanku yang memberitahukan bahwa notebook miliknya mati. Dia menduga bahwa notebook-nya mati karena terserang virus ganas.
Saya yang juga memiliki notebook merasa khawatir. Alasannya karena punyaku secara merek memang tidak lebih baik dari milik temanku. Punyaku adalah tipe nomor dua atau mungkin lebih bawah lagi. Yang nomor satu saja bisa mati apalagi yang merek di bawahnya.
Secara logika memang demikian. Yang unggul saja bisa mati apalagi yang di bawahnya. Tentunya peluang untuk mati semakin besar. Tapi fakta berkata lain. Notebook punyaku meski secara merek tidak terkenal dan merupakan produk Cina tapi menurutku kualitasnya tidak kalah dengan merek berkelas lainnya. Secara pribadi saya belum berani menyebutnya sebagai notebook yang hebat atau tangguh karena belum genap berusia satu tahun. Jika sudah genap satu tahun (mungkin) saya baru berani mengatakan bahwa punyaku ini tangguh dan hebat.
Dulu saya membelinya dengan harga yang relative murah yakni Rp 2.025.000. harga tersebut sudah bersih tanpa bonus apapun. Saat itu saya juga cukup dilema karena ada notebook dengan merek dan kualitas super yang harganya memang sedikit lebih mahal. Rata-rata saat itu Rp 2,8 juta. Bukan kok uangnya tidak cukup. Saya memilih notebook merek Vasta ini karena memang ingin tampil beda saja. Beda dalam bentuk dan mereknya. Semoga ini benar adanya.
Jujur saya suka dengan model notebook yang kubeli. Meski modelnya menurut orang tidak modern, tapi saya suka. Dikatakan tidak modern atau tidak aerodinamis karena di bagian pojoknya masih berbentuk kotak, bukan oval. Meskipun demikian, hadirnya benda kecil ini sudah sangat membantu ku dalam menyelesaikan beberapa tugas yang terkait dunia tulis-menulis. Semoga saja notebook ini awet dan bermanfaat bagi diriku dan masa depanku. Amin.
Ditulis di Sekre PMII, Kamis (3/3) pukul 20.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar