Jumat, 01 April 2011

Perjalanan ke Surabaya

Sesampainya di Kantor Pengurus Kordinator Cabang (PKC) PMII di Semarang, perjalanan dilanjutkan menuju Surabaya. Perjalanan menuju timur diguyur hujan lebat. Ini adalah perjalanan yang menyenangkan, khususnya bagiku.
Di tengah guyuran hujan lebat, saya sempat untuk menuliskan kisah perjalanan ini. Di dalam bis, alunan musik dangdut menjadi hiburan utama para rombongan. Dari PKC PMII Jawa Tengah menyediakan tiga bis untuk membawa rombongan menuju Surabaya. Dari Solo sendiri mendapatkan jatah bis nomor dua.
Melihat suasana di dalam bis, saya berfikir seandainya yang diajak adalah sahabat/i komisariat, tentunya akan memiliki penilaian lain terhadap PMII. Yang paling menakutkan adalah apabila anggota itu menjadi tidak aktif atau bahkan keluar dari PMII. Butuh waktu lama agar sahabat/i PMII bisa dan siap diajak ke acara Kongres. Padahal ini baru dalam perjalanan menuju Kongres, belum di forum Kongres. Tentunya akan lebih parah lagi keadaannya.
Memasuki Demak, hujan mulai reda. Bahkan di tempat ini tidak terdapat tanda-tanda diguyur hujan sama sekali. Perbedaan cuaca ini bukanlah hal yang aneh. Padahal ini masih di Jawa Tengah belum di Kalimantan nantinya.
Semoga perjalanan ini bermanfaat dan menyenangkan bagiku dan bagi PMII ke depannya. Dibalik kesenanganku ini, saya masih memiliki agenda besar yaitu Pemillu Raya (Pemira) UNS yang dilaksanakan besok pagi. Entah teman-temanku tahu atau tidak kalau saya yang mencalonkan diri ini malah pergi ke Kalimantan. Kalau tahu mungkinkah mereka akan marah kepadaku?
Sempat juga panitia memeberikan bungkusan nasi dan aneka jajanan kepada rombongan kongres. Saya bersama Umar yang duduk paling belakang mendapatkan jatah paling akhir. Inilah konsekuensi duduk di belakang. Untuk mengisi kekosongan, berbagai obrolan juga mewarnai perjalanan menuju Surabaya. Entah itu tentang politik, sosial, budaya, asmara dan masih banyak tema obrolan lainnya.
Di bus ini sebenarnya waktu menunggu saya ingin gunakan untuk menulis. Tapi sepertinya ini tidak bisa terus saya lakukan karena batrei notebook-ku sudah akan habis. Hehe… Jadi kemungkinan adalah diganti menulis menggunakan buku tulis sebagai medianya.
Ditulis di Demak, dalam perjalanan menuju Surabaya, Senin (7/3) pukul 20.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar